Paving Block Adalah
Dewasa ini, kita sudah tidak asing lagi jika mendengar sebuah bahan bangunan yang bernama paving block. Material paving block juga dikenal luas di masyarakat Indonesia dengan istilah conblock / konblok. Namun tahukah Anda, apa yang dimaksud dengan paving block itu sendiri? Kami akan bahas pengertian, fungsi dan klasifikasi conblock menurut Badan SNI.
Berdasarkan SNI 03-0691-1996, pengertian conblock adalah komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. Permukaan conblock harus rata, tidak retak, serta ujung-ujungnya tidak mudah dibentuk dengan tangan. Ketebalannya yaitu 6 cm dengan toleransi ±8 persen. Berdasarkan mutunya, conblock memiliki 4 klasifikasi, yaitu :
Conblock mutu A: digunakan untuk jalan
Paving block mutu B: digunakan untuk peralatan parkir
Konblok mutu C: digunakan untuk pejalan kaki
Paving mutu D: digunakan untuk taman dan penggunaan lain
Fungsi Conblock
Dari pengertian paving konblok berdasarkan klasifikasi tersebut terlihat bahwa paving block memiliki fungsi sebagai penutup tanah yang dapat berupa jalan, peralatan parkir, trotoar untuk pejalan kaki dan perkerasan pada area taman.
Dari segi harga paving block itu sendiri juga sudah tentu akan berbeda antar masing-masing kualitas. Misalnya, harga paving block mutu A yang kami kutip dari salah satu pabrikan ternama yaitu Indonusa Conblock, berkisar antara Rp 80,000 hingga Rp 150,000. Sementara untuk kualitas paving block mutu B, dibanderol oleh Indonusa Conblock Dengan harga Rp 70,000 saja.
Cek Disini : Harga Konblok Per Meter
Pengelompokan Peruntukan Konblok
Masing-masing fungsi tersebut membutuhkan mutu beton yang berbeda disebabkan karena kuat tekan yang dibutuhkan juga berbeda. Sebagai contoh, konblok untuk jalan memerlukan mutu yang lebih baik dibanding dengan paving untuk taman. Beban yang diterima oleh konblok jalan raya lebih tinggi daripada peruntukan yang lainnya. Sehingga conblock yang digunakan harus memiliki ketahanan aus yang tinggi serta tingkat penyerapan air yang sangat rendah. Sebaliknya, paving block untuk perkerasan taman / lahan tidak memerlukan ketahanan aus yang sangat tinggi, namun membutuhkan kemampuan penyerapan air yang maksimal. Penyerapan air dengan koefisien 10 persen dinilai tidak akan mudah merusak bata beton yang tidak dikenai beban besar secara terus-menerus. Penjelasan teknisnya dapat terlihat pada tabel berikut:
Cara Memasang Paving Block
Adapun cara memasang paving block cukup mudah. Pertama, area kerja (tanah) diratakan dengan pemberian pasir yang kemudian dipadatkan dengan menggunakan stamper. Selanjutnya, bingkai dan ketinggian leveling dibuat sesuai dengan desain jalan yang telah direncanakan. Kemudian paving block mulai disusun dan disatukan dengan pasir abu batu. Paving block dapat ditata secara manual atau menggunakan mesin pemasang paving block. Dan yang terakhir yaitu pembersihan area pekerjaan pemasangan paving block yang telah selesai di kerjakan.
Bila ditinjau dari segi arsitektural, fungsi bata beton selain sebagai penutup tanah adalah juga sebagai penanda perbedaan ruang. Arsitek dapat mendesain jalur pejalan kaki di dalam sebuah taman, serta dapat membentuk jalur pejalan kaki dengan paving block yang berbeda bentuk dan warna. Disampingnya dapat diberi kanstin untuk menunjukkan bahwa area tepi jalan merupakan batas dari taman.
Keuntungan lain selain bisa membedakan warna adalah apabila ada bagian yang rusak bisa langsung diganti. Paving block yang rusak dapat dengan mudah diangkat dan diganti dengan yang baru sesuai dengan bentuk paving block sebelumnya.